Bukan lagi soal keramaian, kini orang datang ke event untuk mencari ruang refleksi dan kedamaian diri.
Di tengah hiruk pikuk kota yang tak pernah tidur, ada pergeseran menarik yang mulai terlihat. Jika dulu event yang ramai, hingar bingar, dan penuh keramaian jadi incaran, kini tren mulai bergeser. Banyak orang kota justru mencari acara yang menenangkan tempat di mana mereka bisa pause sejenak dari kebisingan, menata diri, dan kembali merasa “utuh”. Fenomena ini bukan tanpa alasan. Tekanan hidup di perkotaan, mulai dari pekerjaan yang padat, kemacetan yang seolah tiada akhir, hingga paparan media sosial yang konstan, membuat banyak orang merasa lelah secara mental.
Maka, event yang menawarkan ketenangan seperti retreat wellness, yoga festival, sound healing, atau piknik kreatif di alam terbuka menjadi oasis di tengah padang gurun stres.
-
Dari FOMO ke JOMO: Pergeseran Gaya Hidup Urban
Beberapa tahun lalu, istilah FOMO (Fear of Missing Out) begitu melekat pada gaya hidup orang kota. Semua ingin hadir di acara paling hits, berbagi momen di media sosial, dan menunjukkan “aku juga di sana”. Namun kini, muncul tren baru: JOMO (Joy of Missing Out). Orang mulai menemukan kebahagiaan bukan di tengah keramaian, tapi dalam keheningan. Mereka lebih memilih mengikuti event kecil yang membangun koneksi pribadi, menumbuhkan kesadaran diri, atau sekadar memberi ruang untuk bernapas.
-
Event yang Menyentuh, Bukan Sekadar Menghibur
Bukan berarti event besar kehilangan pesonanya. Namun, event yang mampu menghadirkan meaningful experience kini punya tempat tersendiri di hati banyak orang. Event seperti ini juga dapat membuka peluang baru bagi para penyelenggara. Konsep “tenang” kini bisa dikemas dengan cara yang tetap menarik melalui desain ruang yang menenangkan, musik yang lembut, aroma terapi, atau aktivitas interaktif yang berfokus pada mindful living.
-
Tenang Bukan Berarti Sepi
Satu hal penting: “tenang” tidak selalu berarti “sepi”. Justru di event semacam ini, interaksi yang tercipta sering kali lebih hangat dan tulus. Orang datang bukan untuk pamer, tapi untuk terhubung dengan diri sendiri dan sesama.
-
Arah Baru Dunia Event
Tren ini bisa jadi sinyal bagi dunia event: bahwa audiens kini haus akan keseimbangan. Mereka tak lagi sekadar mencari tontonan, tapi juga ketenangan batin. Maka, menghadirkan event yang slow-paced, berorientasi pada kesejahteraan emosional dan pengalaman personal, bisa menjadi arah baru yang menjanjikan.
Di dunia yang semakin cepat, event yang memberi ruang untuk berhenti justru terasa paling berharga.