Tren baru strategi brand yang berfokus pada interaksi, pengalaman, dan hubungan jangka panjang.
Dunia event terus bergerak cepat, dan begitu pula cara brand berinteraksi dengan audiensnya. Jika dulu strategi aktivasi cukup dengan membagikan hadiah atau giveaway, kini pendekatannya jauh lebih dalam.Audiens tidak lagi hanya mencari sesuatu yang bisa mereka bawa pulang, tetapi pengalaman yang bisa mereka rasakan dan kenang. Dari sinilah muncul babak baru dalam strategi event era di mana engagement menjadi kunci utama.
1. Era Giveaway: Langkah Awal Aktivasi
Di masa-masa awal strategi digital dan event activation, giveaway menjadi cara populer bagi merek untuk menarik perhatian. Konsepnya sederhana: berikan hadiah menarik, ajak audiens untuk ikut (misalnya dengan like, share, tag teman), dan boom engagement meningkat, brand exposure melebar. Strategi ini punya beberapa keunggulan:
-
Cepat dan mudah dijalankan — persyaratannya bisa sederhana seperti follow akun, komentar, repost.
-
Meningkatkan awareness melalui viral efek ketika peserta men-tag dan share.
-
Menggerakkan angka engagement “di permukaan” — like, komentar, dan share meningkat drastis selama periode giveaway.
Namun, kelemahannya pun nyata: banyak dari “engagement” tersebut bersifat dangkal atau sementara. Audience mungkin ikut hanya karena hadiah, bukan karena keinginan tulus mengenal brand Anda lebih dalam.
2. Keterbatasan Giveaway & Tantangan ke Depan
Beberapa kelemahan giveaway sebagai strategi tunggal:
-
Kurang loyalitas jangka panjang: Audiens bisa hilang setelah hadiah diberikan.
-
Kesulitan mengukur kualitas interaksi: Apakah audiens yang ikut benar-benar tertarik atau hanya ikut-ikutan?
-
Risiko persepsi “murahan”: Terlalu sering memberi hadiah bisa menurunkan eksklusivitas brand.
-
Efek saturasi: Banyak merek menggunakan giveaway, sehingga audiens jadi jenuh.
Sehingga, para pemasar dan penyelenggara event mulai mencari strategi yang tak hanya “banyak interaksi”, melainkan keterlibatan berkualitas.
3. Transformasi Aktivasi: Dari Transaksi ke Interaksi
Strategi aktivasi di event berkembang ke pendekatan yang lebih immersive, personal, dan berkelanjutan. Beberapa tren yang muncul:
a. Experiential Marketing & Pengalaman Interaktif
Merek tidak hanya memberi sesuatu, tetapi mengajak audiens merasakan langsung produk atau nilai brand lewat pengalaman fisik maupun digital. Misalnya, workshop langsung, instalasi interaktif, VR/AR, atau pop-up experience. Konsep ini memindahkan audiens dari peran pasif menjadi aktor aktif dalam cerita brand.
b. Aktivasi Omnichannel & Digital-Offline Terintegrasi
Event kini bersifat hybrid: elemen daring dan luring digabungkan. Audiens dapat berinteraksi secara offline di lokasi juga di media digital melalui aplikasi, QR code, polling live, atau gamifikasi. Pendekatan ini memungkinkan data real-time dan perpanjangan pengalaman setelah event.
c. Aktivasi Berdasarkan Komunitas & KOL Mikro
Daripada menggandeng selebritas besar, merek kini sering berkolaborasi dengan micro-influencer atau komunitas lokal yang punya koneksi dekat dengan audiens. Hal ini menciptakan interaksi yang lebih personal dan kredibel.
d. Storytelling dari Pra-Event hingga Pascakejadian
Narasi yang konsisten mulai dari teaser pra-acara, pengalaman inti, hingga aftermovie atau konten recap memperkuat kesan event. Audiens tidak merasa “usai” ketika event berakhir, melainkan terus terhubung dengan brand.
e. Aktivasi Berbasis Data & Personalized Experience
Dengan data registrasi dan interaksi (misalnya preferensi, pergerakan peserta di lokasi, polling), penyelenggara dapat menyesuaikan aktivitas dan rekomendasi secara personal. Ini membuat setiap peserta merasa “dipahami.”
4. Tips Praktis Mengubah Giveaway ke Engagement Sejati
Untuk Anda yang ingin beranjak dari strategi giveaway murni ke aktivasi yang berdaya dan berkesan, ini beberapa tips:
-
Gunakan giveaway sebagai pancing, bukan tujuan utama
Misalnya, hadiah sebagai tiket “akses khusus” atau sebagai insentif untuk ikut aktivitas interaktif. -
Ciptakan momen interaktif yang memorable
Sesi workshop, challenge on-site, AR filter, photobooth kreatif, kuis interaktif — aktivitas yang mengundang aksi nyata. -
Libatkan audiens secara emosional dan personal
Kenali audiens Anda: apa yang mereka sukai, masalah mereka, nilai mereka. Gunakan insight tersebut untuk menciptakan pengalaman yang relevan. -
Pantau & manfaatkan data realtime
Gunakan sistem monitoring (QR scan, sensor, polling digital) agar bisa mengarahkan atau menyesuaikan alur acara yang lebih responsif. -
Lanjutkan engagement setelah event
Broadcast konten recap, apresiasi peserta, sediakan komunitas lanjutan, kirim hadiah eksklusif, dan bangun relasi jangka panjang. -
Kolaborasi dengan partner strategis
Misalnya brand pendukung, komunitas, influencer, atau platform teknologi agar pengalaman lebih kaya dan menyeluruh. -
Evaluasi dengan metrik yang benar
Jangan hanya hitung jumlah like atau share. Fokus pada metrik seperti durasi keterlibatan audiens, feedback kualitas, retensi peserta, dan konversi tindak lanjut.
5. Contoh Inspiratif: Transformasi Aktivasi Merek
-
IKEA Sleepover — IKEA pernah mengizinkan sebagian orang bermalam di tokonya, lengkap dengan pengalaman tidur, menikmati fasilitas, dan berbagi cerita di media sosial. Ini bukan sekadar promosi; ini adalah pengalaman brand immersif.
-
Adidas D Rose Jump Store — Adidas menyusun instalasi di mana pengunjung harus “melompat” untuk meraih sepatu dalam waktu tertentu sebagai hadiah. Ini bukan hanya memberi produk, tetapi aktivitas yang memadukan tantangan, pengalaman, dan kesenangan.
Perjalanan dari giveaway ke engagement sejati bukan sekadar evolusi teknik promosi melainkan transformasi paradigma: dari “beri dan tunggu respons” menjadi “ajak dan bangun pengalaman bersama.”
Apa satu langkah konkret yang akan Anda ambil agar event Anda bukan hanya ramai, tetapi benar-benar berkesan? Mulailah merancang aktivitas interaktif, gunakan data dengan bijak, dan terus evaluasi.
Jangan lewatkan update menarik dari dunia event, wisata, tren, dan wellness dengan rutin memantau blog Agendakota.id.