Suasana sejuk dan panorama unik menjadikan tempat ini destinasi wajib saat ke Banyuwangi.

Banyuwangi, kota di ujung timur Pulau Jawa ini memang tak pernah kehabisan pesona. Dari pantai, pegunungan, hingga hutan magis semuanya ada di sini. Salah satu destinasi yang kini banyak diperbincangkan adalah Hutan De Djawatan, tempat yang sering dijuluki “Fangorn Forest”-nya Indonesia karena suasananya mirip hutan dalam film The Lord of The Rings.

Begitu melangkah masuk, kamu akan disambut barisan pohon trembesi raksasa yang menjulang tinggi dengan dahan berliku, menciptakan suasana sejuk, teduh, dan sedikit mistis namun menenangkan.

Hutan De Djawatan berlokasi di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 31 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi, atau sekitar 30–40 menit perjalanan dengan kendaraan pribadi. Akses menuju lokasi cukup mudah karena jalanan sudah bagus dan bisa dilalui motor maupun mobil.

Jika kamu menggunakan transportasi umum, bisa turun di Terminal Benculuk dan melanjutkan dengan ojek menuju lokasi.

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk

Objek wisata ini buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.
Harga tiket masuknya sangat terjangkau:

• Tiket masuk: Rp10.000 per orang

• Parkir motor: Rp2.000

• Parkir mobil: Rp5.000

Keindahan utama De Djawatan tentu saja pohon trembesi berumur puluhan tahun yang membentuk kanopi alami di atas kepala. Sinar matahari yang menembus celah dedaunan menghadirkan nuansa dramatis, cocok untuk berburu foto Instagramable. Tak heran jika tempat ini sering dijadikan lokasi prewedding atau pengambilan gambar film dan video musik.

Selain berswafoto, pengunjung juga bisa:

• Bersepeda atau berkuda mengelilingi area hutan,

• Piknik santai di bawah rindangnya pepohonan,

• Menikmati kuliner lokal di area kantin dan warung sekitar,

• Atau sekadar menikmati udara segar sambil melepas penat dari rutinitas kota.

De Djawatan juga sudah dilengkapi dengan fasilitas umum yang memadai seperti:

• Area parkir luas,

• Toilet umum,

• Gazebo dan tempat duduk,

• Warung makanan dan minuman,

• Serta spot-spot foto tematik yang menarik.

Untuk pengalaman terbaik, datanglah pada pagi atau sore hari, saat cahaya matahari tidak terlalu terik dan suasananya lebih sejuk. Gunakan pakaian nyaman dan alas kaki yang mudah digunakan untuk berjalan di tanah berumput.

Hutan De Djawatan bukan sekadar tempat wisata alam, tetapi ruang untuk merasakan kedamaian, kesejukan, dan keindahan yang jarang ditemukan di tempat lain.